lama rasanya tak pergi ke sekolah bersama tempat pensil. Sejak SMP mindset ku berubah tentang tempat pensil. Aku orangnya ambil gampang tanpa rempong akhirnya sejak saat itu pula aku meninggalkan semua alat tulisku di tas tanpa tempat pensil.
yah, sejak saat itu hidupku tidak sama sekali bergantung dengan tempat pensil. kemana - mana aku selalu membawa alat tulis yang hanya aku butuhkan saja, tas ku begitu terasa lebih ringan daripada aku membawa tempat pensil yang besar penuh isi dengan alat - alat tulisku namun jarang ku gunakan kalo gak perlu.
Setelah SMA midset ku berubah lagi, entah ada angin apa yang lewat. Tiba - tiba aku keingatan sama tempat pensil, dulu aku yang pergi kesekolah bersama tempat pensil. Namun, kurun waku tiga tahun ini alat itu jarang ada dalam hidupku. Aku merasa tiga tahun ini tidak ada alat tulis lengkap yang selalu ku bawa pergi menemani ku sekolah. Tipex, penghapus, pensil, bahkan bulpen saja sekarang aku tak punya. Hanya tersisa satu bulpen yang hargannya seribuan. Itu saja dikasih oleh PPL.
Aku terlalu cuek dengan hidupku. Sejak saat itu aku berfikir bagaimana jika aku membeli tempat pensil dan segala isinya? agar aku semangat belajar ketika menatap tempat pensil yang penuh isi dan menyenangkan.
akhirnya, pada suatu malam aku relain hujan - hujan buat beli tempat pensil dan isinya. Aku membeli tempat pensil kayak tante - tante warna kuning, aku membeli pensil baru, beli bulpen banyak yang unyu - unyu, penghapus baru, penggaris baru, tipex baru, bahkan aku bei sticky notes buat reminder. Rasanya semangat belajarku kembali tumbuh, hidupku lebih sistematis tanpa bergantug dengan teman minjem ini itu.
Kamis, 06 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar