Pandangan memang tak dapat ditipu. Semua orang memiliki pandangan yang tak dapat disembunyikan. Begitu juga aku. Aku yang tak pernah berharap lebih-
Berharap kepada orang yang selalu kupandangi.
Berharap akan sesuatu yang sulit untuk digapai.
Bagaimana mungkin sesuatu yang bisu akan berbicara? Sesuatu yang tak pernah terungkapakan kan menjadi sebuah sejarah? ini hanya baris baris waktu yang terpendam. Hingga sosok kau menemukannya.
Perasaan ini sama. sama seperti hukum Gossen, sesuatu yang kita lakukan secara terus menerus, lama kelamaan akan mengalami kejenuhan. Sama halnya juga dengan segumpal daging ini, daging yang berperasaan.
Ia mendapat perlakuan sama, tak pernah berkembang, lama - lama perasaan itu biasa saja. Hambar palah.
Aku benar - benar ingin membuang jauh perasaan itu. Karena hatiku selalu tercabik, ketika kenyataan tidak berpihak kepada si hati bisu ini.
Tapi entah kapan.
Ini bukan masalah butuh atau tidak butuh. Ini masalah waktu, waktu yang selalu membuat bayan - bayang ia terus menari di otak. Waktu yang entah mulai kapan atau sampai kapan akan berpihak kepada si bisu.
Kadangkala ia baik, kadangkala pula ia jahat.
Aku hanya berharap pada waktu, waktu yang akan membawa ini pada hulu nya dan bermuara kepada keabadian.
Janganlah kau merasa besar, fikirkanlah hal yang realsitis(saja).
Maka, dengan hal itu, si bisu akan makin bisu dan perasaanmu mati akannya. Dia tak akan membuat hatimu terkoyak lagi.
Tenanglah, jika kau mau, realistis akan selalu berbaik hati padamu..
Minggu, 22 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar